Browser Firefox Memberhentikan Fitur Do Not Track - Begini Alasannya
Foto: Unsplash/denny-muller
Firefox adalah salah satu browser/peramban terbaik selain Chrome dan Safari. Sebelum rilis versi 1.0-nya pada 9 November 2004, Firefox telah mendapatkan sambutan yang sangat bagus dari pihak media, termasuk dari Forbes dan Wall Street Journal. Dengan lebih dari 5 juta unduhan dalam 12 hari pertama rilisnya dan 6 juta hingga 24 November 2004.
Apa Itu Fitur ‘Do Not Track’?
Fitur ‘Do Not Track’ merupakan salah satu fitur dari Firefox yang diciptakan di tahun 2009. Bertujuan untuk menjaga privasi dan keamanan pengguna. Firefox merupakan web browser pertama yang mengadopsi fitur ini. Do Not Track (DNT) adalah fitur opt-out dari browser untuk memberi tahu situs web bahwa Anda tidak ingin dilacak oleh mereka.
Cara kerjanya adalah Firefox akan mengirimkan request ke website untuk memberitahu bahwa Anda tidak ingin dilacak. Namun menurut Firefox, pengaturan ini sifatnya sukarela — situs individual websites tidak diwajibkan untuk mengikutinya.
Kenapa Fitur Ini Dihilangkan oleh Firefox?
Foto: Unsplash/growtika
Secara teori, fitur ini memungkinkan pengguna menolak untuk dilacak oleh pemilik situs web. Namun pada kenyataannya, DNT (Do Not Track) hanya bersifat himbauan.
Mengaktifkan fitur ini tidak akan berpengaruh pada login ke situs atau tidak juga menyebabkan Firefox melupakan informasi pribadi Anda — seperti konten dari keranjang belanja, informasi lokasi atau informasi login.
Masalah lainnya adalah kebanyakan website tidak menghormati fitur DNT dari browser Anda, dengan hanya memperhatikan beberapa settingan. Namun website seperti Pinterest dan Medium adalah satu-dua website yang mau menghormati privasi pengguna.
>70% Website Menghiraukan Fitur DNT, Menurut Penelitian
Para ahli memindai 100 situs web yang paling banyak dikunjungi di AS dan Eropa pada bulan September 2024 untuk memverifikasi kepatuhan persetujuan terhadap Undang-Undang Hak Privasi California (California Privacy Rights Act (CPRA)) dan Peraturan Perlindungan Data Umum (General Data Protection Regulation (GDPR)). Untuk melakukan hal ini, mereka menggunakan teknologi automated consent monitoring dari Privado.ai.
Tim tersebut sangat terkejut melihat bahwa 74% situs web Eropa yang dianalisis tidak mematuhi persetujuan keikutsertaan seperti yang disyaratkan oleh GDPR. Situs web AS memiliki peringkat ketidakpatuhan yang sangat mirip, dengan 76% tidak menghormati persetujuan opt-out sebagaimana diwajibkan oleh CPRA. Di kedua wilayah tersebut, para ahli mencatat, sebagian besar (99%) ketidakpatuhan “disebabkan oleh pembagian data dengan pihak ketiga yang beriklan tanpa persetujuan yang tepat melalui permintaan jaringan.”
Solusi yang Bisa Dilakukan
Foto: Unsplash/marija-zaric
Sementara kekhawatiran ini masih berlangsung, Firefox telah menambahkan fitur privasi yang lebih tangguh, seperti yang dilakukan beberapa peramban lainnya. Mozilla menyarankan Anda untuk menggunakan pengaturan Global Privacy Control di Firefox, karena pengaturan ini dipatuhi oleh lebih banyak situs web dan bahkan diberlakukan dengan undang-undang di beberapa tempat.
Selain itu, Firefox memiliki banyak fitur bawaan lain meliputi Enhanced Tracking Protection, yang memblokir pelacak yang diketahui, dan container Facebook yang menghentikan situs web milik Meta – yang terkenal karena pelanggaran privasinya – agar tidak mengikuti Anda di web.
Penggunaan VPN juga penting untuk meningkatkan anonimitas Anda saat browsing, bahkan di negara-negara yang memiliki undang-undang privasi yang ketat. VPN mengenkripsi koneksi internet Anda untuk mencegah akses pihak ketiga sekaligus memalsukan lokasi alamat IP asli Anda demi privasi ekstra.
Baca artikel menarik lainnya hanya di website Planet Gadget atau unduh aplikasinya di Google Play Store maupun App Store. Kunjungi store kami untuk melihat dan membeli gadget atau HP keluaran terbaru.
The information below is required for social login
Buat Akun Baru